Kenali Gejala Serta Cara yang Tepat untuk Memperkecil Resiko Gagal Jantung !!!

Penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) merupakan salah satu masalah kesehatan utama di negara maju maupun berkembang dan menjadi penyebab nomor satu kematian di dunia setiap tahunnya.

Salah satu penyakit kritis yang menghantui semua orang tanpa pandang bulu, tua, muda bahkan banyak sekali balita, sekarang bisa terserang gagal jantung. Penyakit kardiovaskuler yang menjadi penyebab kematian tertinggi adalah stroke dan penyakit jantung. 

Apa itu penyakit gagal jantung?

Gagal jantung adalah kondisi kesehatan serius ketika jantung tidak dapat memompa darah yang cukup ke seluruh tubuh, disebabkan oleh melemahnya otot-otot jantung dari waktu ke waktu. 

Hal ini menyebabkan darah yang ada di dalam tubuh tidak dapat mengantarkan cukup oksigen dan makanan ke tubuh agar bekerja dengan normal, dan dapat mengakibatkan tubuh mudah lelah atau letih. 

Selain itu, hal ini pun menyebabkan tubuh tidak dapat membersihkan hasil limbah tubuh dengan benar, sehingga dapat terjadi penumpukan cairan di paru-paru dan bagian tubuh lainnya seperti kaki dan perut. 

Meski disebut 'kegagalan' jantung, hal tersebut bukan berarti bahwa jantung di dalam tubuh akan berhenti bekerja, melainkan jantung mengalami kesulitan bekerja untuk memenuhi kebutuhan tubuh, terutama ketika melakukan aktivitas fisik*1.


Apakah penyebab penyakit gagal jantung?
Gagal jantung adalah stadium akhir dari semua kelainan/penyakit jantung. Berbagai penyakit kardiovaskular seperti penyakit jantung bawaan, penyakit katup, PJK dan hipertensi, semua dapat berujung pada gagal jantung.

Banyak kondisi yang merupakan faktor risiko penyakit kardiovaskular, faktor-faktor tersebut tidak jarang didapatkan bersama-sama pada seorang individu, sehingga risiko untuk menderita penyakit kardiovaskular jauh lebih meningkat. 

Faktor risiko tersebut antara lain: hipertensi, diabetes mellitus, dislipidemia (gangguan metabolisme lemak), kurangnya aktivitas fisik, obesitas, asam urat, merokok. 

Seberapa umum penyakit gagal jantung?
Penyakit gagal jantung bisa terjadi pada usia berapapun, namun menjadi lebih umum seiring dengan bertambahnya usia. Sekitar 1% orang di bawah usia 65 tahun mengalami gagal jantung.

Ini meningkat menjadi 7% untuk orang yang berusia 75-84 tahun dan mencapai 15% orang-orang yang berusia lebih dari 85 tahun. Hal ini merupakan penyebab paling umum rawat inap pada pasien berusia di atas 65 tahun. 

Berapakah prevalensi penyakit gagal jantung di Indonesia?
Prevalensi gagal jantung bervariasi, antara 3-20 per 1.000 penduduk, meskipun pada orang yang berusia di atas 65 tahun, prevalensi gagal jantung rata-rata berkisar antara 100 sampai 1.000 orang2. 

Menurut Riskesdas 2013 oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, prevalensi gagal jantung di Indonesia adalah 0,13% atau sekitar 229,696 orang berdasarkan diagnosa dokter, namun, terdapat 530,068 pasien atau 0,3% dengan diagnosa yang berdasarkan gejala*3

Menurut PJNHK: 1.560 pasien rawat inap selama periode 2014 - 2015. Sebagian besar (45-50%) dari pasien tersebut berusia 45 - 60 tahun (masih pada usia produktif). Pria lebih banyak menderita gagal jantung (70,3)*4

Apa saja gejala penyakit gagal jantung?
Awalnya, mungkin gejala dari penyakit gagal jantung belum dapat terlalu dirasakan. Untuk sementara, jantung dan tubuh bisa mengatasi penyakit gagal jantung dengan memompa lebih cepat dan memompa lebih banyak darah dengan kecepatannya. Hal ini disebut kompensasi. Seiring dengan hal itu, jantung akan mulai berjuang memompa cukup banyak darah ke tubuh, gejala akan mulai muncul. 

Gejala ini bisa memburuk atau berubah jika gagal jantung bertambah parah. Pada tahap awal, tubuh mungkin akan: *7
• Merasa lelah dengan mudah.
• Kehabisan napas saat menggunakan tangan.
• Jantung terasa berdebar lebih kencang atau berdebar-debar (palpitasi).
• Merasa lemah atau pusing.
Saat penyakit gagal jantung bertambah parah, cairan mulai terbentuk di paru-paru dan di bagian tubuh lainnya. Hal ini dapat menyebabkan:
• Merasa sesak napas meski saat istirahat.
• Memiliki pembengkakan (edema), terutama di kaki, bagian pergelangan kaki dan kaki.
• Bertambah berat. Hal ini bisa terjadi hanya dalam satu atau dua hari, atau lebih lambat.
• Batuk atau sesak napas, terutama saat berbaring.
• Perlu buang air kecil lebih banyak di malam hari.
• Perut terasa kembung atau sakit di bagian perut.

Apa saja tipe-tipe dari penyakit gagal jantung?
Gagal jantung akut terjadi secara tiba-tiba dan mengalami gejala parah pada awalnya. Gagal jantung akut, kemungkinan juga dapat diikuti serangan jantung, karena penyakit ini telah menyebabkan kerusakan pada area jantung. Hal ini mungkin juga disebabkan oleh kurangnya kemampuan tubuh untuk mengimbangi gagal jantung kronis. Jika mengalami gagal jantung akut, awalnya mungkin berat, tapi mungkin hanya berlangsung dalam waktu singkat dan membaik dengan cepat. Biasanya memerlukan pengobatan dan perawatan yang diberikan dengan suntikan (intravena) *1.
Gagal jantung kronis, gejala muncul perlahan dan secara bertahap memburuk*1.

Masa 'dekompensasi akut' dapat terjadi pada gagal jantung kronis, di mana gejala pasien seperti sesak napas, memburuk dalam waktu yang sangat singkat. Gagal jantung sisi kiri berarti bahwa jantung bagian kiri tubuh lemah untuk memompa darah ke seluruh tubuh, sehingga jantung sisi kiri harus bekerja lebih
keras untuk memompa jumlah darah.

Ada dua jenis gagal jantung sisi kiri:
• Kegagalan sistolik: Ruang kiri jantung tidak memiliki kekuatan untuk mendorong cukup sirkulasi darah*1.
• Gagal diastolik: Ruang kiri jantung gagal untuk beristirahat dengan normal karena otot menjadi kaku dan terganggu*1.
Pada gagal jantung sisi kanan, ruang pemompaan atau ventrikel kanan yang memompa darah ke paruparu terganggu. Hal ini mungkin diakibatkan karena cedera otot, seperti serangan jantung yang dilokalisasi ke ventrikel kanan, kerusakan pada katup di sisi kanan jantung atau tekanan tinggi di paru-paru*1

Namun,gagal jantung biasanya menyerang kedua sisi jantung - ini disebut gagal jantung biventrikular*1.

Ada berapa tingkat gagal jantung?
Berdasarkan riset oleh American College Cardiology (ACC) dan American Heart Association (AHA), gagal jantung dibagikan menjadi 4 stadium:*8

1. Stadium A
Ini adalah orang-orang yang berisiko tinggi menderita gagal jantung, namun belum ada gejala maupun belum ada kelainan struktural. Yang termasuk disini adalah penderita hipertensi, DM, kegemukan, sindroma metabolik atau orang-orang yang mempunyai riwayat keluarga menderita kardiomiopati atau yang pernah mendapat obat sitostatika yang kardiotoksik. 
Deteksi awal gagal jantung sangat penting pada kelompok orang-orang yang berisiko tinggi sebelum ada gejala atau tanda yang muncul.

2. Stadium B
Ini adalah prang-orang yang sudah ditemukan menderita kelainan struktural jantung walaupun belum ada gejala sama sekali. Sebagai contoh adalah mereka yang pernah terkena serangan jantung, ditemukan pembesaran ventrikel dari elektrokardiografi atau ditemukan fraksi ejeksi yang menurun pada pemeriksaan
ekokardiografi. 
Selain itu juga ditemukan bising jantung pada orang dengan kelainan katup tanpa ada keluhan.

3. Stadium C
Ini tergolong pasien-pasien dengan kelainan struktur jantung dan riwayat gejala gagal jantung atau dalam gejala gagal jantung (sesak napas dan letih, aktivitas fisik terganggu). Kebanyakan pasien yang baru datang ke dokter sudah memasuki stadium ini, sehingga terjadi rawat ulang dan kematian cukup tinggi.
4. Stadium D
Pada stadium ini, gagal jantung menetap (refrakter) membutuhkan perawatan dan intervensi khusus. Pasien tetap sesak walau sudah dalam pengobatan maksimal atau tidak bisa rawat jalan bila tanpa intervensi khusus.

Bagaimana gagal jantung dapat berubah seiring berjalannya waktu?
Gagal jantung merupakan kondisi kronis yang serius di mana cenderung berangsur-angsur memburuk seiring berjalannya waktu, yang akhirnya bisa mempersingkat hidup seseorang. Perkembangan dari gagal jantung tidak dapat diprediksi dan berbeda untuk setiap orang.

Dalam banyak kasus, tingkat keparahan menjadi perlahan memburuk dari waktu ke waktu atau berkembang dengan cepat mengikuti trauma kesehatan lainnya seperti serangan jantung baru, gangguan detak jantung atau infeksi paru-paru. *9

Bagaimana gagal jantung didiagnosis?
Dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap tubuh anda dan akan menanyakan gejala anda, riwayat kesehatan dan gaya hidup. Penting bagi anda untuk menjawab pertanyaan sejujur dan seakurat mungkin agar dokter dapat membuat diagnosis yang akurat dan bekerja sama dengan anda untuk mendapatkan perawatan terbaik. Tes ini akan membantu untuk menunjukan apakah hati anda bekerja dengan baik dan, jika tidak, di mana masalahnya terletak: *9
  • • Riwayat medikal dan pemeriksaan fisik
  • • Elektrokardiogram
  • • Tes darah
  • • Rontgen dada
  • • Ekokardiogram
Apa tujuan pengobatan penyakit gagal jantung?
Pengobatan gagal jantung tergantung pada jenis dan tingkat keparahan kondisinya. Tujuan pengobatan untuk semua tahap gagal jantung meliputi5:
  • • Mengobati penyebab mendasar kondisi tersebut seperti penyakit jantung koroner, tekanan darah tinggi atau diabetes
  • • Mengurangi gejala
  • • Menghentikan gagal jantung semakin memburuk dan menghindari rawat inap di rumah sakit
  • • Meningkatkan umur dan meningkatkan kualitas hidup anda Perawatan biasanya mencakup perubahan gaya hidup sehat, obat-obatan dan perawatan berkelanjutan.
Obat yang biasa digunakan meliputi*5:
  • • Penghambat enzim Angiotensin Converting Enzyme (ACE inhibitor)
  • • Penghambat reseptor angiotensin (Angiotensin Receptor Blocker (ARB))
  • • Penghambatan enzim neprilysin dan reseptor angiotensin (Angiotensin Receptor and Neprilysin Inhibitor (ARNI))
  • • Beta Blockers
  • • Calcium-channelblocker
  • • Digoxin
  • • Diuretik
  • • Isosorbide dinitrate / hydralazine hydrochloride
Jika anda mengalami gagal jantung berat, anda juga memerlukan prosedur medis atau pembedahan*5.

Gejala harus terus dipantau untuk memastikan perawatan yang tepat diberikan untuk setiap pasien.

Apakah pasien gagal jantung diperbolehkan untuk berolahraga?
Aktivitas fisik ringan dianggap bermanfaat bagi sebagian besar orang dengan gagal jantung karena dapat memperbaiki fungsi jantung dengan memperkuatnya untuk berdetak lebih efisien. Membantu memperbaiki gejala.

Sebelum memulai program olahraga, atau jika ingin meningkatkan atau mengubah jenis olahraga yang dilakukan, berbicaralah dengan dokter atau suster untuk memastikan, agar tidak menaruh terlalu banyak tekanan pada jantung anda terlalu cepat.

Pasien bisa memulai dengan sesuatu yang mudah seperti berjalan dalam jarak dekat atau jika mereka menganggap diri mereka aktif secara fisik, mereka juga bisa mencoba berenang.

Aturan yang baik adalah masih bisa berbicara saat berolahraga. Jika tidak dapat berbicara, mungkin olahraga yang dilakukan berlebihan.

Berhenti berolahraga jika mengalami sesak napas, pusing, sakit dada, mual atau keringat dingin.

Jika gejala terus ada, hubungi dokter dan perawat. *9

Tips diet yang harus diperhatikan pasien gagal jantung
Sebagai bagian dari diet sehat, perhatikanlah jumlah lemak yang tergandung di dalam makanan (terutama lemak jenuh, seperti yang ditemukan pada produk susu dan daging berlemak). Mengonsumsi terlalu banyak makanan berlemak ini bisa mengakibatkan tingginya kadar lemak dan kolestrol dalam darah. 

Kolestrol darah tinggi terkait dengan penyakit arteri koroner, yang bisa menyebabkan serangan jantung dan gagal jantung. Selain itu, makanan dengan kandungan lemak tinggi juga mengandung banyak kalori yang dapat menyebabkan penambahan berat badan dan membuat tubuh berisiko tinggi mengalami gagal jantung. *9

Retensi air dan garam, yang bisa berakibat dari mengonsumsi makanan asin atau karbohidrat olahan seperti roti putih dan nasi, juga bisa meningkatkan tenakanan pada jantung. 

Peningkatan jumlah cairan dalam darah berarti jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah ke sekitar tubuh. Cairan berlebih bisa masuk ke paru-paru, sehingga mengakibatkan sulit bernafas, ke dalam perut sehingga lebih sulit untuk makan dan mencerna makanan, atau ke kaki bagian bawah.*9 

Mengurangi asupan garam menjadi sangat penting bagi orang yang mengidap gagal jantung. Tubuh membutuhkan garam untuk berfungsi, namun hanya membutuhkan sedikit, dan sebagian besar makanan mengandung garam secara alami. 

Gagal jantung menyebabkan tubuh anda menahan garam dan air ekstra, yang menyebabkan cairan terbentuk di tubuh anda. Cairan ekstra ini menyebabkan pembekakan pergelangan kaki, kaki atau perut, dan penambahan berat badan. 

Hal ini juga dapat menyebabkan penyumbatan pada paru-paru dan membuat sesak napas. *9

Berapakah angka kematian dan rawat inap di Indonesia untuk penyakit gagal jantung?
Angka rehospitalisasi <6 bulan mencapai sekitar 30% dengan rata-rata lama perawatan >7 hari. 

Tingkatkematian satu tahun bervariasi antara 5% sampai 52%, tergantung pada tingkat keparahan dan tingkat kesakitan.*11 *12 

Mortalitas 1 tahun mencapai 5% akan terjadi setelah perawatan mencapai 6,7 - 12%.*4 

Gagal jantung adalah penyebab penting mengapa rawat inap mencapai sekitar 6-10% dari semua penerimaan medis akut di Malaysia.*13 *14

Ini juga merupakan penyebab penting pendaftaran ulang di rumah sakit sekitar 25% pasien dengan penyakit gagal jantung diterima masuk kembali dalam kurun waktu 30 hari untuk dekompensasi akut. *15 *16


Sumber Rujukan :
*1
What is Heart Failure. Heart Failure Matters. Last accessed 27 July 2015
*2
Bambang Budi Siswanto, Pidato pada Upacara Pengukuhan Sebagai Guru Besar dalam Kardiologi dan Kedokteran Vaskular pada Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia “Continuum of Care: Untuk Mencegah Sindroma Gagal Jantung. 1 Februari 2014, Jakarta
*3
Davis RC, Hobbs FDR, Lip GYH. ABC of Heart Failure. History and Epidemiology. BMJ 2000; 320: 39-42
*4
Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2013, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Departemen Kesehatan, Republik Indonesia, 2013, Jakarta.

*5
Siswanto, BS, Hersunarti, N et al, Registri Pusat Jantung Nasional Harapan Kita, 2013 – 2015 (unpublished)
*6Siswanto BB, Radi B, Kalim H, Santoso A, Suryawan R, Erwinanto, Antono E, Santoso T. Acute decompensated heart failure in 5 hospitals in Indonesia. CVD Prevention and Control 2010;5:35-8.
*7
Heart failure Symptoms. WebMD, Last accessed 28 July 2015 http://www.webmd.com/heart-disease/heart-failure/tc/heart-failuresymptoms
*8
Hunt SA, Baker DW, Chin MH, et al: ACC/AHA guidelines for the evaluation and management of chronic heart failure in the adult. J Am Coll Cardiol 2001:104;2996.
*9
Teh BT, Lim MN, Robiah A et al. Heart Failure Hospitalisation in Malaysia. J of Cardiac Failure; 1999 :3 (suppl 1):64

*10
2016 ESC Guidelines for the diagnosis and treatment of acute and chronic heart failure Ponikowski et al., Eur Heart J, 2016; 37:2129-200
*11
The SOLVD Investigators. Effect of enalapril on mortality and the development \ of heart failure in asymptomatic patients with reduced left ventricular ejection fractions. New Engl J Med 1992; 372 :685-91.
*12
The CONSENSUS Trial study group. Effects of enalapril on mortality in severe\ congestive heart failure: results of the Cooperative North Scandinavian Enalapril Survival Study (CONSENSUS). N Engl J Med 1987; 316 : 1429-35.
*13
Chong AY, Rajar atnam R, Hussein NR, Lip GY. Heart failure in a multiethnic population in Kuala Lumpur, Malaysia. Eur J Heart Fail 2003; 5(4):569-74
*14
Teh BT, Lim MN, Robiah A et al. Heart Failure Hospitalisation in Malaysia. J of Cardiac Failure; 1999 :3 (suppl 1):64
*15
Go AS, Mozaffarian D, Roger VL, Benjamin EJ, Berry JD et al on behalf of the American Heart Association Statistics Committee and Stroke Statistics Subcommittee. AHA Statistical Update. Heart Disease and Stroke Statistics—2013 Update. A Report From the American Heart Association.Circulation 2013; 127: e6-e245
*16
Jencks SF, Williams MV,Coleman EA. Rehospitalizations among patients in the medicare fee for service program. N Engl J Med. 2009; 360:1418-1428 

-------------------------

Mari kita mencegah dari pada mengobati dengan mengetahui gejala serta cara yang tepat untuk memperkecil resiko gagal jantung untuk kita dan orang2 yang kita cintai.

--------------------------

Sekian info dari gw.

Terima kasih

^_^
Share:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Copyright © KATA IRFAN. Designed by OddThemes